Terimakasih atas kunjungan anda
|
|
Gunung Kelud menurut
legendanya terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi
Kilisuci terhadap dua raja sakti Mahesa Suro dan Lembu Suro. Kala itu, Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik
yang terkenal akan kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar
bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu
Suro dan satunya lagi berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
Untuk menolak
lamaran tersebut, Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungkin dikerjakan
oleh manusia biasa, yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yang
satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai
dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.
Dengan kesaktian
Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja
semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih
belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi.
Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut
benar-benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke
dalam sumur. Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanyapun masuk ke dalam sumur
yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu
Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan
batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Tetapi sebelum mati Lembu Suro
sempat bersumpah dengan mengatakan “Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan
balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan
dan Tulungagung menjadi danau. Dari legenda ini akhirnya masyarakat lereng
Gunung kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak sumpah itu yang disebut
Larung Sesaji. Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan surau
oleh masyarakat Sugih Waras.
artikel yang bagus, silahkan kunjungi blog saya bhumi deres mili dan di tunggu folowernya di www.bhumideresmili.blogspot.com
ReplyDeleteterimakasih
salam bhumi deres mili