Monday 26 March 2012

Kerajaan Salakanagara


Terimakasih atas kunjungan anda



Aki Tirem atau Aki Luhur Mulya adalah seorang penghulu di  Pesisir bagian Barat wilayah Jawa Barat (kira - kira wilayah Pandeglang). Kehidupan penduduk di sini makmur, tak heran kalau wilayah ini merupakan daerah perdagangan yang subur. Diantara pedagang yang sering datang ke wilayah Aki Tirem adalah Dewawarman besera rombongannya, ia berasal dari Palawa India. Dewawarman selain berdagang  juga membantu masyarakat sekitar mengusir bajak laut yang sering mengganggu wilayah tersebut. Karena jasa-jasanya membantu masyarakat sekitar,  Dewawarman dinikahkan oleh Aki Tirem pada putrinya yang bernama Pohaci Larasati. Dewawarman dan pengikutnya tidak kembali ke negeri asalnya, mereka berkeluarga dan menetap di situ.

Sebelum Aki Tirem wafat, Aki Tirem menyerahkan kekuasaannya kepada Dewawarman. Setelah Aki Tirem wafat, daerah tersebut oleh Dewawarman dijadikan kerajaan yang diberi nama Kerajaan Salakanagara, dengan Ibukota bernama Rajatapura (kota perak) sekitar wilayah Pulasari Pandeglang. 
Adik Dewawarman yang bernama Bahadura Harigana Jayasakti diangkat menjadi raja daerah penguasa mandala Ujung Kulon. Dan adiknya yang bernama Sweta Liman Sakti dijadikan raja daerah di Tanjung Kidul dengan Ibukotanya Agrabhintapura.
Setelah menjadi raja, Dewawarman bergelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Haji Raksa Gapura Sagara. Sedangkan istrinya Pohaci Larasati menjadi permaisuri dengan gelar Dewi Dwani Rahayu. Dewawarman menjadi Raja Salakanagara selama 38 tahun, dari tahun 130 - 168 Masehi. Setelah wafat digantikan oleh putra sulungnya menjadi Dewawarman II dengan gelar Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra. Ia menikah dengan putri Raja Singala (Sri Langka), memerintah dari tahun 168 - 198 Masehi.

Kemudian digantikan oleh putra sulungnya yang menjadi Dewawarman III dengan gelar Prabu Singasagara Bimayasawirya, permaisurinya berasal dari Jawa Tengah. Ia memerintah dari tahun 195 - 238 Masehi. Kemudian digantikan oleh menantunya seorang Raja Ujung Kulon bernama Darma Satyanagara menjadi Dewawarman IV yang menikahi Putri Tirta Lengkara. Ia memerintah dari tahun 238 - 252 Masehi. Dari pernikahannya dengan Tirta Lengkara, lahirlah Mahisasuramardini Warmandewi, yang dinikahi oleh Darmasatyajaya sebagai Dewawarman V. Dewawarman V gugur saat melawan bajak laut, sehingga Ratu Mahisasuramardini memerintah seorang diri sampai tahun 289 Masehi. 
Penguasa Salakanagara selanjutnya adalah Ganayanadewa, putra sulung Dewawarman V yang menjadi Dewawarman VI. Ia memerintah selama 19 tahun dari tahun 289 - 308 Masehi.

Dari pernikahannya dengan putri India, ia mempunya tiga orang putra dan tiga orang putri. Putra sulungnya yang kemudian menjadi Dewawarman VII yang bergelar Prabu Bima Digwijaya Satyaganapati, memerintah Salakanagara sampai tahun 340 Masehi. Yang kedua seorang putri bernama Salaka Kancana Warmandewi, yang menikah dengan menteri Kerajaan Gaudi (Benggala) di India bagia Timur. Putri yang ketiga bernama Kartika Candra Warmandewi, ia menikah dengan seorang Raja Muda dari negeri Yawana. Putra yang keempat bernama Gopala Jayengrana, ia menjadi menteri Kerajaan Calankayana India. Yang kelima seorang putri bernama Sri Gandari Lengkaradewi, ia menikah dengan panglima angkatan laut kerajaan Palawa di India. Yang bungsu bernama Skandamuka Dewawarman Jayasastru menjadi Senapati Salakanagara.

Putri Sulung Dewawarman VII bernama Rani Spatikarnawa Warmandewi, suaminya menjadi Dewawarman VIII dengan gelar Prabu Darmawirya Dewawarman. Ratu Rani memiliki putra dan putri. Yang Sulung seorang putri bernama Iswari Tunggal Pertiwi Warmadewi atau Dewi Manasih yang menikah dengan Resi Jayasingawarman pendiri kerajaan Tarumanagara. Yang kedua bernama Aswawarman, ia menikah dengan putri Kudungga. Yang ke tiga seorang putri bernama Dewi Indari yang diperistri oleh Maharesi Santanu pendiri Kerajaan Indraprahasta.

No comments:

Post a Comment